Selasa, 08 September 2009

Lakorlap Terbitkan LAPINDO dalam KOMIK

JAKARTA - Strategi perjuangan berbeda mulai diambil para korban Lapindo dalam melanjutkan perlawanannya. Kali ini mereka tidak berdemo di depan Istana Negara atau memblokir Jalan Raya Porong, Sidoarjo. Mereka menerbitkan buku berjudul LAPINDO dalam KOMIK.

Komik setebal 116 halaman dengan ukuran 14 x 21 cm itu berisi tentang kronologis awal munculnya semburan lumpur Lapindo, penyebab semburan, penanganan semburan, bahaya lumpur Lapindo, analisis para pakar, temuan-temuan tim ahli independen, teriakan tak terdengar para korban, serta surat untuk presiden.

"Kita sudah capek dengan demo dan aksi-aksi lain karena tetap berujung pada SP3," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Korban Lapindo (Lakorlap) M Mufti Mubarok di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta, Selasa (8/9/2009).

Mufti berharap melalui jalur perjuangan baru ini, publik dapat melihat bahwa perlawanan warga Sidoarjo dalam menuntut hak-haknya, belum usai. Pasalnya gempuran media membuat seolah-olah kasus Lapindo sudah selesai. Sehingga seringkali fakta di lapangan dikalahkan oleh opini yang dibuat pemerintah dan Lapindo.

"Sekali lagi, 80 persen korban Lapindo belum jelas nasibnya. Semoga mata publik terbuka untuk melihat ada sisi kemanusiaan yang luput dari sorotan media," terangnya.

sumber:
Selasa, 8 September 2009 - 17:21 wib
Rizka Diputra - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar